Sabtu, 29 Mei 2010

inquiriQ

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya dalam kegiatan pembelajaran yang memuat tindak interaksi antara guru dan siswa dalam mencapai sasaran belajar, berakhhir dengan evaluasi. Setelah adanya evaluasi akan menghasilkan hasil belajar pada siswa. Disini guru berusaha menerapkan dan mengembangkan professionalitas dari sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru mendidik, mengajar dan melatih siswa.
Banyak hal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Oleh Karen itu banyak usaha-usaha yang dilakukan untuk memperbaiki hasil belajar dengan memperhatikan fakto-faktor internal (minat, motivasi, bakat, kesehatan dan lain-lain), factor eksternal (tempat tinggal, sarana dan prasarana sekolah, serta dengan cara meningkatkan proses belajar yang efektif dan efesien disekolah, karena proses belajar memegang peranan penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
Secara teoritis bahwa mutu pendidikan dapat kita ketahui melalui prestasi belajar yang dimiliki siswa disekolah baik pada tingkat pendidikan dasar maupun menengah dan pendidikan tinggi, tetapi dalam peningkatan mutu pendidikan tidak cukup dilihat dari prestasi itu saja, melainkan dari keseluruhan pencapaian siswa dibidang pengetahuan, sikap dan keterampilan sedangkan prestasi yang diperoleh disekolah biasanya hanya menekankan aspek pengetahuan saja.
Pendidikan di sekolah tidak dapat dilepaskan dari proses pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Pembelajaran merupakan suatu proses yang unik karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru. Tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan terutama bila mengharapkan hasil belajar (prestasi) yang baik. Salah satu kegiatan pembelajaran adalah menggunakan metode tertentu dalam proses pembelajaran, karena suatu metode dalam pembelajaran pada hakekatnya merupakan cara yang teratur dan berfikir secara sempurna untuk mencapai tujuan pengajaran dan untuk memperoleh kemampuan dan mengembangkan aktivitas belajar.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran di SMA I Muhammadiyah Banda Aceh, guru menggunakan metode konvesional dalam proses pembelajarannya. Kepada siswa cenderung pasif dan keinginan siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah. Karena siswa dikelas XII SMA I Muhammadiyah Banda Aceh ini sering sekali pada saat guru menjelaskan materi pelajaran di depan mereka sibuk sendiri di belakang dan tidak peduli dengan guru yang menjelaskan, sehingga jika diterapkan metode yang biasa digunakan disekolah ini, hasil belajar yang kita harapkan sulit untuk tercapai. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang aktif bertanya 20% dan menjawab pertanyaan dari guru hanya 30% dan 50% lagi siswa cendrung pasif. Menurut Mulyasa pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif.
Kelemahan-kelemahan di atas merupakan masalah desain dan strategi pembelajaran kelas yang penting dan mendesak untuk dipecahkan. Sehingga pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan yang belajar (kelompok atau individu). Pada dasarnya tidak ada metode pembelajaran yang sempurna, sebab setiap metode pembelajaran yang digunakan pasti punya kelebihan ataupun kelemahan. Oleh karena itu dalam pembelajaran dapat digunakan berbagai metode, sesuai dengan materi yang diajarkan.
Salah satu metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan menggunakan metode inquiri atau metode dimana siswa mencari sendiri jawaban permasalahan yang diberikan. Diharapkan dengan metode ini siswa lebih menjadi kreatif dan siswa berani mengeluarkan pendapatnya yang mana siswa jd lebih berinteraksi dengan sesama teman dan guru. Akan tetapi proses belajar ini tidak terlepas dari tanggung jawab guru, bahakan sebaliknya guru harus lebih menguasai bahan materi pelajaran dan tetap mengawas jalannya pelajaran prosespembelajaran sehingga pada saat siswa kurang memahami materi pembelajaran, seorang guru atau tenaga pengajar masih tetap membimbing dan dapat memberikan solusi atau memecahkan masalah. Metode inquiri diaplikasikan dengan tujuan siswa memiliki kemampuan daya juang dan kemampuan lapangan yang baik untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di lapangan ketika menjadi warga masyarakat.
Menurut gulo inquiri dalm bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Strategi inquiri berati suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuaannya dengan penuh percaya diri.
Dari uraian di atas penulis sebagai seorang calon pendidik merasa terdorong untuk meneliti bagaimana hasil beljar siswa dengan penerapanmetode mengajar aberbeda atas latar belakang tersebut diatas penulis memilih judul penelitian sebagai berikut : EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRI PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN DI KELAS XII SMA I MUHAMMADIYAH BANDA ACEH.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
Bagaimana efektivitas penerapan metode inquiri pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan di Kelas XII SMA I Muhammadiyah Banda Aceh.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode inquiri pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan di Kelas XII SMA I Muhammadiyah Banda Aceh.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan oleh guru.
b. Dapat meningkatkan keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan yang sejalan dengan meningkatnya pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan oleh guru.
c. Dapat memperoleh bekal keterampilan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
2. Bagi Guru
a. Memberikan alternatif kepada guru atau calon guru biologi dalam menentukan strategi, metode atau pendekatan pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
b. memberikan informasi kepada guru dan calon guru untuk lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Memberikan masukan kepada guru atau calon guru untuk terus menambah informasi terbaru dalam dunia pendidikan tetapi tidak terfokus pada satu sumber informasi saja.
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Selain itu juga memotivasi kepada guru–guru agar menerapkan metode yang bervariasi dalam pembelajaran.
c. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi biologi dalam memilih metode pembelajaran yang lebih efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran biologi agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Defenisi Operasional
Untuk menghindari upaya tidak terjadi kesalahfahaman dalam memahami bahasa istilah yang terdapat dalam skripsi ini, maka penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut:
1. Penerapan metode inquiri
Penerapan adalah pemasangan, pengenalan atau mempraktekan sesuatu hal dengan aturannya. Metode adalah suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar didepan kelas. Inquiri adalah pertanyaan, pemeriksaan dan penyelidikan.
Jadi penerapan metode inquiri yang dimaksud dalam karya ilmiah ini adalah proses belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, sehingga mereka daapt merumuskan sendiri penemuaannya dengan percaya diri.
2. Materi Pertumbuhan dan Perkembangan
Menurut Diah pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Proses pertumbuhan biasanya diikuti dengan pertambahan berat tubuh. Pertumbuhan diikuti dengan perkembangan yang merupakan proses saling terkait.
Menurut Pratiwi perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
F. Metodelogi Penelitian
1. Eksperimen
Dengan mengambil sampel 2 kelas yang mana satu kelas dijadiakn kelas kontrol dan satu kelas lagi dijadikan kelas eksperimen
2. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian
Lokasi penelitian diadakan di SMA 1 Muhammadiyah Banda Aceh pelaksanaanya dilakukan peda bulan Agustus-September 2010.
3. Populasi dan sampel
a. Populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA 1 Muhammadiyah Banda Aceh tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri atas 4 kelas yang berjumlah 120 orang.
b. Sampel
Penulis dalam hal ini akan menjadi 2 kelas sebagai penelitian yaitu kelas XII-IA1 untuk siswa-siswi yang diajar dengan metode Konvensional sebagai kelas kontrol sedangkan yang kelas XII-IA2 untuk siswa-siswi yang diajarkan metode Inquiri sebagai kelas Ekperimen karena kelas ini yang sangat bermasalah. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (Random Sampling) dari tiga kelas jurusan IPA kelas yang ada.
4. Instrumen penelitiaan
Soal tes dan lembar observasi
5. Teknik pengumpulan data
a. Test
Untuk tes ini dilakukan sekali pada masing-masing kelas, yaitu tes akhir setelah terjadi proses pembelajan tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Guna untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan test tertulis dalam bentuk objektif test, pilihan ganda (multiplechoice). Test disussun berdasarkan materi pokok pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
b. Observasi
Observasi yaitu mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung terhadapan objek yang akan diteliti, yaitu mengamati proses belajar-mengajar, aktifitas guru dan respon siswa serta mengamati kondisi sekitar lokasi penelitian.
6. Analisis data
Setelah semua kegiatan selesai dilaksanakan maka selanjutnya adalah menganalisis semua data yang diperoleh selama penelitian. Tekik analisis data yang digunakan untuk data hasil belajar siswa adalah analisis data deskriptif berdasarkan ketuntasan belajar yang telah diterapakan, menurut kriteria ketuntasan minimum (KKM) di SMA I Muhammadiyah Banda Aceh, setiap siswa dikatakan tuntas belajar jika proporsi jawaban benar 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar juka dalam kelas tersebut terdapat 75% siswa tuntas belajar.
Rumus yang digunakan untuk melihat ketuntasan belejar siswa secara individu adalah:



Keterangan: KL = ketuntasan individu
SS = skor siswa
SM = skor maksimal
Kelas dikatakan tuntas jika KI ≥ 65%

Rumus yang digunakan untuk melihat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah:


Keterangan : KS = ketuntasan klasikal
ST = jumlah siswa yang tuntas
N = jumlah siswa dalam satu kelas
Kelas dikatakan tuntas jika KS ≥ 75 %
Jika ketuntasan belajar individu yang dicapai rata-rata 65% dan ketuntasan klasikal yang dicapai rata-rata 75%, maka penerapan metode inquiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan .



















DAFTAR PUSTAKA

Aryulina .D. dkk.2006. Biologi 3. PT. Erlangga. Jakarta
Departemen pendidikan dan kebudayaan, 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai pustaka. Jakarta
Dimyati, dkk., 1993. Belajar dan pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Gulo, 2002.Strategi Belaajar Mengajar. PT. Grasindo, 2002. Jakarta
Mulyasa, 2003. Thekhik Pembelajaran Balai Pustaka. Jakarta
Poerwadarminta, W. J. S, 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Balai Pustaka. Jakarta
Pratiwi. D.A. dkk. 2007. Biologi . PT. Erlangga. Jakarta
Roestiyah N,K, 2001. Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar